Melirik Trend Bisnis Data Center di Indonesia

Bisnis data center di Indonesia sekarang ini tengah menjadi trend dan menjamur. Hal ini terjadi bukan tanpa alasan. Satu diantaranya karena beberapa peluang menarik yang diprediksi oleh para vendor seputar peluang bisnis data center di tanah air. Berikut ini beberapa prediksi menarik tersebut, diantaranya:

Jaringan Data Center Raksasa
Diketahui 20% lebih anggaran belanja infrasruktur IT suatu pemain besar dunia seperti Microsoft, Google, Amazon, Alibaba, dan Facebook dialokasikan untuk data center. Tidak menutup kemungkinan para pemain raksasa tersebut akan membangun lebih banyak lagi data center guna memenuhi kebutuhan mereka.


Open Source di Data Center Indonesia
Penggunaan open source di data center tanah air diperkirakan akan lebih menarik bagi para pengguna. Pasalnya open source bisa diimplementasikan semua kalangan tanpa harus bersikap tergantung dengan penyedia atau vendor. Hal ini salah satunya dilatarbelakangi ketidakinginan situasi vendor lock in. Yakni sebuah ketergantungan kepada satu vendor saja dan guna menghindari adanya kesalahan penerapan teknologi informasi yang cukup berisiko karena adanya perubahan dalam industri TI.

Flash Storage untuk Data Raksasa
Penggunaan flash storage diprediksi lebih menarik bagi para pengguna Windows, Solaris SPARC, Vmware, Solaris x64, OS RHEL, HP-UX, Citrix, Hyper-V, AIX, dan SLES. Alasannya tidak hanya mampu menampung data puluhan tera byte, namun juga low latency, kompak, dan efisien. Hal-hal tersebut merupakan kebutuhan bagi perusahaan seperlu mengoptimalkan kemampuan analisa data secara real time. Sehingga bisa berkompetensi. Dimana flash storage diyakini akan memiliki peran yang dominan lantaran pihak perusahaan tidak harus memilih keamanan atau kecepatan saja, melainkan bisa mendapat keduanya.

Aplikasi Dulu Infrastruktur Kemudian
Penggunaan containerzation untuk mengembangkan aplikasi lebih efisien dan bisa digunakan dimana saja. Hal ini karena lebih terpusat pada data center dan arsitektur software defined data center. Para praktisi IP pun mendapat kemudahan untuk bisa berpikir lebih jauh guna mendapat manfaat terbaik untuk penggunaan akhir. Tentunya tanpa harus merasa terbebani karena batasan waktu dan manajemen infrastruktur yang mana memungkinkan pemberdayaan dan perluasan teknologi lanjutan.

Interkoneksi Data Center dengan Internet o Things
Pengadopsian perangkat IoT atau perangkat yang tersambung internet diyakini akan terus menanjak kedepannya. Kondisi tersebut jelas akan membuat banjir data pada jaringan yang tentunya harus lebih besar pula. Namun, kondisi ini juga berisiko menyebabkan masalah keamanan. Sehingga bisnis data center di tanah air mesti memperluas kapasitas sekaligus memadatkan penggunaan.

Sentralisasi ke Terdistribusi
Menempatkan aplikasi dan data pada data center di tiap-tiap lokasi menadi solusi terbaik yang dapa dilakukan terkait kebutuhan internal dan bagi customer. Hal ini cukup mendesak terutama dalam kondisi yang menuntut suatu perusahaan global agar mampu bertindak secara lokal. Adapun data center Indonesia diharapkan bisa mengikuti perubahan tersebut agar dapat beroperasi lebih baik lagi kedepannya.

Share on Facebook
Share on Twitter
Tags :

Related : Melirik Trend Bisnis Data Center di Indonesia